DSCN0531IMG_0220

Sudah sebesar apa mereka ya..?
Apakah tetap belajar atau malah sudah menikah?
hhmm….. andai bisa ke sana lagi dan memperbaiki semua..
Sekarang hanya bisa berharap, semoga ada tangan lain yang bisa kembali menjamah mereka tuk penghidupan yang lebih baik…

amin

ilmiah

Menjemput Bintang

Gambar
Curcol

Ada Nikmat Dibalik Realita Pahit

 

Jangan terlalu percaya kepada manusia karena belum tentu bisa dipercaya, percayalah Kamu Kepada-Nya.

Jangan menangis karena belum tentu pantas ditangisi, menangislah Kamu kepada-Nya.

Jangan berharap kepada manusia karena belum tentu pantas untuk dipercaya, berharaplah Kamu kepada-Nya.

Jangan memaksa manusia karena keterpaksaan hanya menghasilkan ketidakikhlasan, tidak ikhlas berarti tidak ada berkah dari-Nya.

Jangan sesali karena semua sudah ketentuan-Nya, semua yang telah terjadi mengajarkan hal yang belum kamu ketahui.

Jangan menyerah karena hanya akan membuat semakin lemah, kelemahan hanya akan menjauhkan kamu dengan-Nya.

Dapatkan ridho-Nya dari rido orang tua. InsyaAllah yang terbaik dunia akhirat. Amin..

^_^

Standar
Curcol

pertanggungjawaban ini!

lama tak disentuh, akhirnya blog ini terjamahi lagi… 26 November 2012

Hhmm…. banyak hal yang terpikir dari kamar, kampus, kampung tapi bingung mana yang mesti ditulis duluan.

Ketika hidup menuntut kedewasaan dan keinginan untuk dewasa itu muncul tapi entah kenapa, saat itu, tiba-tiba mental menjadi ciut..
sadar akan usia sudah tidak muda lagi. ingin rasanya melihat senyum mereka dan ingin rasanya menenangkan pikiran mereka. usahan untuk itu memang sedang dilakukan. selalu ingin mencoba menyugesti diri untuk mengatakan “bisa dan pasti bisa atas izinNya” kadang masih terkesan membohongi diri sendiri. karena keinginan itu, hanya ada dalam hati dan pikiran. pada kenyataan sikap masih sangat egois, cuek, malas. tidak ada tindakan yang berarti untuk mewujudkan keinginan itu. MAAF…

di sudut kamar menulis ini, ungkapkan kekecewaan diri yang masih tak berguna buat diri sendiri dan mereka.
jadi ingat waktu serching doa melunakkan hati tapi malah ketemu hadis ini.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” ( HR. Bukhari )
dua puluh lima tahun berlalu tapi belum menghasilkan apa-apa, belum berbuat apa-apa, belum bermanfaat apa-apa.
benar-benar sangat merugi.. malu rasanya minta ampun padaNya. sedih, kecewa, marah pada diri sendiri semua berkecamuk..
satu-satunya cara yang dilakuin cuma merenung dan mengingat kebesaranNya. menenangkan diri dengan mengobati hati dengan firmaNya:
“Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan”
(Ar-Rahman)
walau terkesan mencari pembenaran. tapi memang apa pun yang sudah terjadi, itu sudah ketentuan dan kehendakNya. manusia hanya bisa mensyukuri yang terjadi. bersyukur adalah wujud keikhlasan. keikhlasan adalah keberkahan yang dijadikan tabungan akhirat. Amin.

#udah jam 12.53. harus na ngajar kerja sama sekarang di SMA 10 tapi nggak jadi. diganti ma piket aja d GO.. nanti disambung lagi renungannya ya…#

28 November 2012 09.38
pagi ini bangun pukul 06.59. agak telat sich, biasa kalau lagi izin solat malas bangkit dari tempat terindah.heheh…

bayang-banyang ketakutan itu selalu menghantui.. ketakutan kalau rencana itu hanya akan jadi mimpi yang jauh dari kenyataan. pikirin untuk menghentikan semua selalu datang. haruskan menyerah sebelum berusaha?
tapi, bila dilanjutkan dan tak ada ridho ini akan menjadi dosa. apakah akan ada kebahagiaan?? hanya padaNya aku mengadu untuk mendapatkan ketenangan hati. amiinn
semoga Allah SWT memberikan kelebutan hati pada mereka.. Amiin

“Alla hu latifum bi’ibadihi, yar zuqumay..ya sha… wahuwal qa wi yul aziz.”

Artinya: “Wahai Tuhan yang Maha Pelembut. Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambanya; Dia memberi rezeki kepada sesiapa yang Dikehendakinya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa (Asy Syuura –ayat 19 (42)”

1 Desember 2012
tiba-tiba pengen buka laptop pagi ini.. terlihat dlayar laptop angka 1 cukup mencolok disamping kanan atas.. ternyata hari ini adalah hari pertama di bulan Desember. hari pertama dibulan terakhir tahun 2012 ini.. hhhmmm…. bila direnungkan entah apa yang sudah dilakukan ditahun ini. apa yang sudah dicapai selama tahun ini.. jawabanya “entahlah”. hahaaa…. klu inget kata “entahlah” cuma bisa ketawa geli.hehhee…inget seseorang yang jauh di sana pengen ngilangin kata itu. ngk tau kenapa mungkin terlalu sering diucapin dan bikin kesel dia kali ya..hahahaa… jadi kangen dia.. ^_^

kemaren, tepat dihari terakhir bulan november ini. dua kejutan yang datang baik suka maupun duka. kejutan pertama datang dari Mami. SK pindah mami sudah keluar, alhamdulillah. itu berarti pertanda keluarga kecilnya akan bersatu dalam satu tempat. itu juga berarti mama dan papa bisa kembali ke Padang. kembali ke padang adalah hal yang paling di inginkan sama Papa karena selama di tempat Mami beliau kesepian tidak ada teman. Sabar ya Pa.. 😦

kejutan kedua datang dari Bandung. Profesor terbaik UPI berpulang kerahmatullah. beliau sang Guru Besar yang bersahaja. memberikan ilmu, tidak hanya tentang materi kuliah tapi juga ilmu tentang hidup dan kehidupan. bagaimana penanaman karakter individu yang berlandaskan agama dan sosial. karena sejatinya manusia mahkluk tuhan yang punya hati dan pikiran untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Selamat jalan Prof. Dr. Yoyo Mulyana, M.Ed.. semoga jalanmu menuju tempat terbaik disisiNya dimudahkan. ilmu yang engkau berikan pada kami akan menjadi amal yang selalu mengalir untukmu. Amin…

bulan lalu ditutup dengan kebahagian dan kesediahan tetapi ada hikmah yang dapat dipetik dari semua kejadian ini. tuhan maha adil. tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk umatnya. semoga umat manusia mensyukuri semua ketentuanya dan menjalani dengan penuh keikhlasan karenaNya. Amin..

22.22 di 1 Desember 2012
teringat pertanyaan tetangga tentang keberadaan saya di kampus. begini pertanyaannya “Wit, gimana Wit di kelas, mahasiswa mendengarkan wit nggak? Apakah mereka ngga memperolok-olok Wit? pasti badan mereka lebih besar dari Wit?
lalu saya jawab dengan senyuman.. biasa saja. apa adanya. saya nggak butuh pengakuan dari maahasiswa yang penting ilmu saya bisa dimanfaatkan sama mahasiswa saya. dikelas saya dosen mereka. diluar saya jadi diri sendiri alias bukan dosen mereka lagi.

Standar